Selasa, 04 November 2014

Cerita Tentang Pangsuma



mungkin ini menjadi jawaban kita semua kenapa nama "Pangsuma" bergitu popoler ditelinga kita.. di Pontianak bahkna dijadikan tempat Olahraga yaitu GOR Pangsuma mungkin karena semangat beliau berjuang ingin diterapkan juga dalam olahraga. Dulu saya bingung di Pontianak ada GOR Pangsuma tapi makamnya ada di Meliau... ternyata ini jawabannya...

 Sejarah Pangsuma
 

Kegigihan seorang Pang Suma melawan tentara Jepang pada tahun 1945 telah membakar semangat masyarakat Kalbar yang lain ketika itu untuk mengusir penjajahan Jepang.
Informasi kematian salah satu pejuang Kalbar dan Panglima Perang ini, tidak menyurutkan para anggota Perang Majang (pasukan pimpinan Pang Suma) saat itu untuk melanjutkan perjuangan.
Mereka justru bergelora untuk mengusir Jepang dari Bumi Kalimantan Barat. Seperti di Ngabang yang dipimpin Panglima Batu, di Sanggau oleh Panglima Burung serta di Ketapang oleh Panglima Banjing dan Pang Layang.


"Mereka lakukan agar Jepang mengakhiri kekejamannya dan pergi dari Kalbar," tutur Peneliti Sejarah pada Balai Penelitian Sejarah dan Nilai Tradisional (BPSNT) Kalbar, Dra. Juniar Purba.
Pang Suma adalah tokoh pejuang dari suku Dayak yang tinggal di Dusun Nek Bindang di tepian Sungai Kapuas Desa Baru Lombak Kecamatan Meliau Kabupaten Sanggau.


Anak ke-3 dari 6 bersaudara ini memiliki nama asli Bendera bin Dulung. Namun ada pula yang menyebutnya Menera. Arti nama Pang Suma sendiri adalah Bapak si Suma. Panggilan dengan mengguakan Pang merupakan satu kebiasaan penduduk setempat memanggil nama orang tua dengan menyebut nama anaknya yag paling besar. Ini dikarenakan agar lebih sopan daan hormat dari pada menyebut nama langsung orang tersebut.

Menjelang akhir hayatnya, ia telah mendapatkan pertanda buruk. Ujung Nyabur (pedang) yang dimilikinya patah, sebelum ia menyerbu markas Jepang di Kantor Gunco (Camat) Meliau pada 17 Juli 1945.
Pertanda itu pun menjadi kenyataan. Sebuah peluru menembus pahanya yang konon merupakan rahasia kekuatan dari Panglima Perang ini. Namun, disaat menahan kesakitan itu, ia sempat berpesan kepada rekan seperjuangannya yang membopongnya dari lokasi perang.
"Tinggal aja aku disito uda nada aku to idop lagi, pogilah kita, maju terus berjuang," pesan Pang Suma dalam bahasa Dayak seperti yang dikutip dari "Pangsuma Riwayat Hidup dan Pengabdiannya" yang artinya tinggalkan saja saya di sini saya tidak bisa hidup lagi pergilah kamu maju terus berjuang.


Perjuangannya adalah pengorbanan yang patut dijadikan berikan apresiasi bagi masyarakat Kalbar dan pemerintah meskipun dia dan keluarganya tidak mengharapkan imbalan apapun.
Namun, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa dan pengorbanan pahlawannya. Sehingga tentunya patut diberikan. Dan generasi mendatang wajib mencontoh dan mengambil hikmah yang telah dikorbankan Pang Suma dalam membela bangsa dan tanah air.



Makam Pangsuma yang terletak di Kota Meliau
Cerita  ini sepenuhnya menurut sumber adalah penuturan dari "Pang Ronda" dari cerita mulut ke mulut orang tua dan kakeknya
Konon Pangsuma berjuang dalam membebaskan negerinya dari penjajah hanya dengan berbekal keberanian dan sebilah Sabur (sejenis mandau/parang panjang), Pangsuma berhasil membunuh pimpinan Jepang di tiga lokasi yakni Sekucing Balai Bekuak (sekarang terletak di perbatasan Kabupaten Ketapang dan Kecamatan Toba Kabupaten Sanggau), kedua di Desa Kunyil Kecamatan Meliau dan ketiga di pusat Kota Meliau sendiri yang merupakan basisnya Jepang. Oleh karena keberhasilannya tersebut Pangsuma merupakan sosok yang oleh Jepang dianggap membahakan kedudukannya, untuk itu Jepang membayar teman seperguruan Pangsuma untuk membunuh Pangsuma. Pangsuma ditembak bersama adiknya, namun sang adik dapat menyelamatkan diri, tetapi perjuangan Pangsuma berakhir dengan meninggalnya beliau di bawah jembatan, yang saat ini berlokasi disebelah dermaga Meliau dan tidak jauh dari tempat itulah Pangsuma dimakamkan. Kini berdiri sebuah tugu yang diberi nama Tugu Pangsuma.


Menurut Sumber lain ( http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara_(1942-1945) ) Pangsuma melakukan perlawanan terhadap Jepang dengan bergerilya untuk mengganggu aktivitas Jepang di Kalimantan. Sampai meletuslah sebuah peperangan yang disebut Perang Majang Desa ( April-Agustus 1944) di daerah Tayan-Meliau-Batang Tarang (Kabupaten Sanggau). Perang meletus karena disebabkan karena adanya pemukulan Jepang terhadap salah satu tenaga kerja Dayak di antara sekitar 130 pekerja oleh pengawas Jepang, pada sebuah perusahaan kayu Jepang, perang ini menyebabkan korban sekitar 600 pejuang kemerdekaan dibunuh oleh Jepang, termasuk salah satunya Pangsuma.

Kisah perjuangan rakyat lokal Kalimantan Barat yang semestinya diketahui oleh para generasi yang telah menikmati kemerdekaan di masa sekarang justru sering terlupakan, jika bukan kita Rakyat Kalimantan barat, Siapa lagi yang mengenang beliau.. tentunya beliau bukan berjuang untuk satu golongan saja tapi untuk kita semua... Semoga bangsa ini tetap menghargai jasa para pahlawannya, yang telah mengorbankan nyawanya untuk merebut serta mempertahankan kemerdekaan negeri ini.
(sumber sekda sanggau)

Profil Kecamatan Meliau

KECAMATAN              : MELIAU

IBU KOTA                  : MELIAU
NAMA                        : WAYAH UNTUNG PJ
LUAS WILAYAH          : 1495,7 KM2
JLH PENDUDUK          : 52.247 JIWA
BATAS WILAYAH
UTARA                      : TAYAN HILIR
SELATAN                   : KAPUAS
BARAT                      : TOBA
TIMUR                       : KAB.KETAPAK
WISATA ALAM           : BUKIT KERAMAS


 —  Kecamatan Meliau  —
Negara      Indonesia
Provinsi     Kalimantan Barat
Kabupaten     Sanggau
Pemerintahan
Camat : Drs.WAYAH UNTUNG.PJ
Luas    : 1495,70 km²
Jumlah penduduk   : 52.247 jiwa
Kepadatan : 34,931 jiwa/km²
Desa/kelurahan : 19 Desa   


Meliau adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Indonesia (Sumber : setda.sanggau.go.id)

Senin, 20 Oktober 2014

Contoh SK Guru Tetap Yayasan MIS Al-Ittihad Meliau



YAYASAN AMAL MUSLIM MELIAU
KEC. MELIAU KAB SANGGAU
Alamat : Jalan Joko Sudarmo Meliau Hulu Kec. Meliau Kode Pos 78571

SURAT KEPUTUSAN KETUA YAYASAN AMAL USLIM MELIAU
NOMOR : 04 / KEP/ YAM-MLU / 2013

TENTANG PENGANGKATAN GURU TETAP YAYASAN

Menimbang     :           Bahwa untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar dalam rangka
memperlancar pelaksanaan proses belajar mengajar pada Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Meliau Kabupaten sanggau, Maka dipandang prlu mengangkat Guru Tetap Yayasan.

Mengingat       :           1. Peraturan pemerintah Nomor 28 tahun 1992
                                    2. Keputusan Menteri Agama Nomor 33 tahun 2000
                                    3. Keputusan Memteri Agama Nomor 373 Tahun 2002
                                    4. Keputusan Menteri Agama Nomor 492 Tahun 2003

MENETAPKAN

Pertama           : Mengangkat saudari Efi Zuliana,S.E Lahir di Blitar Tanggal 13-07-1982
Pendidikan Terakhir S.1 Ekonomi Sebagai Guru Tetap pada MIS Al-Ittihad Meliau. Kec. Meliau Kab SanggauTerhitung Mulai Tanggal 01 Juli 2013, Kepada yang bersangkutan akan diberikan gaji sesuai dengan ketentuan yang berasal dari Donatur.

Kedua             :  Menugaskan kepada yang bersangkutan untuk melaksanakan kegiatan belajar   
                           mengajar di MIS-Al Ittihad Meliau.

Ketiga             : keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

 Keempat          : Apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan   sebagaimana mestinya.




Tembusan Surat ini disampaikan Kepada Yth :
1.      Bupati Sanggau
2.      Kepala Dinas Pendidikan Sanggau
3.      Ka. Kantor Kementrian Agama Kab. Sanggau
4.      Kepada yang bersangkutan untuk dilaksanakan
5.      Arsip Sekolah
Ditetapkan di : Meliau
Pada Tanggal  : 01 Juli 2013                          
Atas Nama Ketua Yayasan Amal Muslim Meliau
Wakil Ketua




H. ABDULLAH, S.Pd